Single "ƪ(˘⌣˘)┐"ƪ(˘⌣˘)ʃ" ┌(˘⌣˘)ʃ"

Di dunia ini nggak ada yang abadi.
Termasuk saat pacaran, karena pacaran itu tak akan abadi :’)

Kalo di fikir-fikir, setiap janji yang dibuat. Bisakah diajukan sebagai tuntutan?
Seandainya itu bisa, aku ingin pengadilan itu ada dimana-mana...

Baca selengkapnya »

Playlist ♫

Sumpah...
Pagi-pagi gini udah galau dan itu sesuatu banget *tengok jam 10.30*
Kenapa pagi ini bikin aku galau? Karena... kemaren semepet nyaris putus sama my boy (-̩̩̩-̩̩̩_-̩̩̩-̩̩̩)‎
Tapi cuma nyaris aja, dan gak jadi akhirnya (‾▿‾) legaaaa hahaha

Baca selengkapnya »

Just Cry

salah ngak sih saat ada masalah terus nangis?
sekarang aku nngakuin kalo aku emang cewek yang cengeng. aku rasa itu nggak masalah.
banyak kan di dunia luar sana yang sama seperti ku

***

saat ini aku berada di tengah kumpulan emosi-emosiku.

entahlah.. kenapa saat liburan hal ini harus datang

sama seperti liburan semester kemarin, hal ini juga terjadi. hanya saja... tokohnya sedikit berbeda.

terkadang aku nggak ngerti.

kenapa dunia ini begitu banyak orang yang egois dan selalu teguh pada egonya itu

seakan dunia akan hancur bila ego itu tak terlaksana

ya ya ya..

aku menemukan beberapa yang seperti itu, salah satunya orang yang dekat denganku

***

dia selalu marah, entah karna ketakutannya atau karna ego nya yang setinggi langit

aku cukup mengerti dirinya, kurasa begitu

Baca selengkapnya »

Story

    BINTANG part 2

Mutiara Nuzulia Nurlatifa

    Kami berjalan untuk duduk dikursi depan kelas Rendhy.
    “Kamu mau tanya dimana Dimas?” tanya Rendhy sebelum aku memulai pembicaraan.
    “Ah iya! Kamu tau? Pasti kamu tau, kan?” kataku penuh dengan harap.
    “Aku tahu” jawab Rendhy.
    “Kamu tahu? Benarkah? Akhirnya ada juga yang tau dia berada dimana” kataku senang.
    “Tapi aku nggak bisa kasih tahu kamu” tambah Rendhy. Aku kaget!
    “Kenapa? Rendhy, ini penting! Aku harus tahu bagaimana keadaan nya sekarang! Cepat kasih tahu aku... aku mohon” jawabku. Sekarang aku mulai memelas. Aku terlalu capek untuk harus berdebat dengannya.
    “Aku sudah janji padanya, aku nggak boleh kasih tahu kamu sampek kamu lulus SMA” jelas Rendhy.
    “Gila!!” teriakku.
    Rendhy hanya diam. Raut wajahnya terlihat serius. Sebenarnya ada apa ini?
Aku mulai putus asa. Dan pelarianku selanjutnya hanyalah dengan menangis. Tapi Rendhy diam saja, dia membiarkan aku menangis.

Baca selengkapnya »

Hope, Pray, and Believe

Aku sedang berfikir keras saat menulis ini. Angan-angan tepatnya.
Seandainya, kenangan buruk yang menimpa manusia itu mampu di sapu bersih seperti saat menghapus noda dengan pemutih. Pasti rasa sakit hati dan trauma itu tak dikenal manusia.
Seandainya, obat penghilang rasa sakit mampu mengurangi rasa sakit karna trauma. Pasti dunia psikologi dan kedokteran lebih mudah menangani pasiennya.

***

Oke posting ku kali ini sebenernya cuma mau bahas tentang emosiku aja.

Sekarang aku udah di daftarkan naik ke kelas 2 SMA. Waktu terasa cepat yaa..
Tapi kenapa, dengan berjalannya waktu rasa sakit itu tak kunjung hilang?
Apa ‘bekas luka’ itu akan selalu berbekas? Apa tak ada obat untuk menyembuhkannya?

Aku percaya, setiap jalan yang ditunjukkan oleh Allah akan baik untukku. Aku percaya. Aku percaya.. AKU BERUSAHA PERCAYA..
Tapi batas kepercayaan itu ternyata kembali pada 2 tahun lalu. Kembali kepada rasa takut. Kembali menjadi rasa trauma.

Baca selengkapnya »