Minggu, 25 November 2012

Hei, Pria Tampan!

Diposting oleh Orange Rose di 20.07 0 komentar


desir sakit itu masih terasa. Memang sudah berlalu, kenangan tentang kau dan aku. Yang entah apa hubungan kita dulu apa bisa kuanggap sebagai kita atau tetap nama mu dan nama ku saja. Sejak kamu pergi dan memilihnya menjadi kekasihmu. Aku mulai menjejali diri dengan derai air mata dan rasa sakit yang amat sangat. Aku membunuh hati ku seakan tak akan menerima maaf dari kekasihmu yang tak lain sahabatku.

Sahabat? Apa seorang sahabat akan tega mengkhianati? Berkhianat hanya demi orang yang sama sekali belum ia kenal, ia cinta, ia ketahui sosok dan wujudnya? Apa kau pantas menyandang status sahabat, wahai (mantan) sahabat?
Lalu apa yang harus aku lakukan? Mengikhlaskan? Mendoakan?

Sabtu, 24 November 2012

PAF 2012 #pict

Diposting oleh Orange Rose di 05.35 0 komentar
this is Me :)
Chacha :)
Mayyak :)
Chacha, Mayyak, Me, Tia :)
Chacha, Mayyak, Me, Tia :)
Mayyak, Chacha, Me, Medina :)
Me :*

Kamis, 22 November 2012

Kamu dan Dia. Aku, Dimana?

Diposting oleh Orange Rose di 07.14 0 komentar
Apa kamu pernah ada saat aku terjatuh? Saat aku meratapi nasib ku dalam tiap sujudku? Dan apakah kamu ikut menangis bersamaku? Memlelukku seakan semua baik-baik saja? Aku rasa tidak. Kamu tak pernah melakukannya. Kamu hanyalah sosok yang fana. Semu. Dalam bingkai lukisan indah kamu bersemayam dalam tiap sudut ingatanku. Kamu yang selalu tertawa, berbingkai senyuman manis bagai casanova. Lalu kamu abaikan aku. Perasaanku. Kamu luluhkan semua harapan serta impianku dengan satu kata. Satu kata yang mampu membuatku menangis hingga detik ini. Hingga aku tak tahu harus aku apakan lagi, tangisku dalam ingatanku yang penuh dirimu. Seakan selama ini kamu berpura-pura. Kamu laksana dalang yang sedang menggerakkanku layaknya wayang. Lalu saat kamu tahu aku berbeda, aku tak pantas, dan akhirnya kau buang begitu saja.



Minggu, 18 November 2012

Tifa Take

Diposting oleh Orange Rose di 02.37 0 komentar
ini di ambil di Purworejo, libur lebaran 2012

sunset or breaking down?

Senin, 12 November 2012

Only The First Rain (2)

Diposting oleh Orange Rose di 04.31 0 komentar
.....

             Pesta ulang tahunku dirancang oleh Mama dengan sangat meriah. Mama sengaja memakai villa yang kami punya untuk acara ini, taman di villa itu yang menjadi pusat acara malam ini. Dan live accoustic band di tengah taman, dengan panggung sederhana tapi terkesan mewah.
            Aku mengenakan gaun pilihan mama, berwarna peach dengan model gaun-gaun di dalam film-film disney. Seharusnya ini terasa luar biasa, tapi entah kenapa aku justru tak merasa spesial hari ini.
            Aku berjalan menuju panggung, setelah tepat pukul 7. Dan acara seperti kebanyakan pesta ulang tahun dimulai, dari menyanyikan lagu happy birthday, make a wish, tiup lilin, potong kue, dan lain-lainnya. Setelah itu semua selesai aku berjalan pergi meninggalkan pangung, aku berkeliling taman ditemani Aisya. Beberapa langkah aku berjalan aku selalu mendapat salam dari tamu yang mama undang, teman bisnis Papa, atau teman-temanku sendiri.
            “Mika, happy birthday ya,” ucap Tian padaku sambil menyerahkan kotak hadiah padaku.
            “Makasih Tian, seneng banget kamu mau dateng” jawabku, aku menjabat tangan serta mengambil hadiah darinya.
            “Iyalah, ulang tahun kamu masa aku nggak dateng” balas Tian dia tersenyum ramah seperti biasanya.
            “Tapi kamu kan habis tanding basket, aku kira kamu nggak dateng soalnya kecapekan” jawabku sambil manyun-manyun. Dia dan Aisya tertawa bersamaan.
            “Idih malah pada ketawa,” tambahku.
            “Ka, aku pergi dulu ya, mau ambil minum. Haus” pamit Aisya dan langsung berjalan pergi.
            Aku berjalan berdua sama Tian, aku cerita banyak hal sama dia. Tentang Farkhan.
            “Jadi kamu suka dia, Ka?” tanya Tian. Aku mengangguk.
            “Selama ini kamu nggak peka ya, ternyata” kata Tian. Nada bicaranya melemah, seakan putus dari harapan yang ia perjuangkan.
            “Maksud kamu? Aku nggak peka gimana?” tanyaku, aku benar-benar nggak ngerti maksud perkataan Tian.
            “Lupain aja, Ka. Kamu juga nggak akan peduli” jawab Tian, dia sedang berusaha tersenyum.
            “Kamu kenapa sih? Aku benar-benar nggak tahu!”
            “Apa aku harus selalu mengekspresikan lewat kata-kata saat bicara padamu? Aku suka kamu, Ka! Dari dulu, dari sebelum kamu kenal Farkhan!”
            Aku hanya bisa natap Tian, hening.
            “Maaf...” kataku. Tian masih tetap diam.
            “Aku emang nggak peka, maaf selama ini aku nggak sadar,” lanjutku.
            “Bukan salahmu juga kok,” jawab Tian. Dia tersenyum menatapku.
            Hening kembali hadir.
            “Aku nggak tau harus ngomong gimana,” kataku.
            “Aku tau kok, kamu nggak akan anggep aku lebih dari temen,” balas Tian.
            “Kita tetep kayak biasa aja, aku juga nggak mau pacaran sama kamu kok. Dari awal aku nggak ada niat buat jadian sama kamu. Sekedar suka, boleh kan?” lanjut Tian.
            “Kenapa?” tanyaku.
            “Aku merasa lebih spesial saat kamu anggap aku sebagai teman dari pada kamu anggep aku sebagai pacarmu. Pacaran itu bisa putus kapan aja, tapi nggak kalo temen,” jelas Tian.
            “Aku kagum sama kamu. Kamu bisa bilang gitu gampang banget, kayak nggak make beban,” balasku.
            “Kamu beneran suka Farkhan? Kejar dia. Aku tadi liat dia duduk sendiri di dekat gerbang depan,” kata Tian. Dia menyuruhku agar berjalan pergi.

Minggu, 11 November 2012

Only The First Rain (1)

Diposting oleh Orange Rose di 01.22 0 komentar


“Farkhaaaaaannn!!! Belalang sial!!” pekikku pada cowok yang selalu mengerjaiku tiap harinya itu. Tahu apa yang baru saja dia lakukan? Dia menaruh belalang besar yang berwarna hijau di dalam laci mejaku. Padahal dia tahu aku sangat benci serangga!
            Keadaan ini sudah berlangsung lebih dari empat bulan ini. Aku dan Farkhan tidak akan pernah bisa akur, begitu kata teman-teman. Dan aku amat sangat setuju. Akur dengan Farkhan yang selalu mengerjaiku dengan berbagai macam cara? Nggak, makasih.
        “Sya, bete banget sama Farkhan,” keluhku pada sahabatku, Aisya. Aisya menanggapi dengan senyumnya yang selalu terlihat manis dan berkharisma.
       “Kok aku ngerasa kamu sama Farkhan cocok ya?” jawab Aisya lalu tertawa. Aku kaget mendengarnya.
            “Ah bercanda! Aku? Sama Farkhan? Nggak mungkin, Sya” balasku sambil bergidik ngeri membayangkan aku dan Farkhan, cowok aneh itu pacaran? Hiii...
            “Cocok jadi temen maksudku, emang kamu bayangin apa, Ka?” lanjut Aisya yang sekarang tersenyum jahil. Aku kembali tersadar setelah ucapan Aisya selesai, iya juga, kenapa aku bayangin aku jadian sama Farkhan? Iyuuuuhhh!
            “Udah ah! Nggak penting deh bahas Farkhan.” jawabku lalu berjalan duluan meninggalkan Aisya yang masih terkekeh geli seakan tahu apa yang kubayangkan.

Rabu, 07 November 2012

pict :*

Diposting oleh Orange Rose di 06.28 0 komentar
(dari sebelah kiri) mbak tika, tegar, my mom, fa'i, bulik anah, AKU, zahra, bulik arik, budhe anik, tante emma :)


aku, my mom, my lovely big sister :* ({})

 

Orange Rose :) Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review