Sabtu, 14 September 2013

Tanda Tanya

Diposting oleh Orange Rose di 07.50 0 komentar

Meletupkan amarah, memancing emosi, memuncul kan tangis, dan menecahkan rindu.
Mungkin hanya itu yg bisa kulakukan untuk dapat bertemu denganmu.
Dari tiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, serta tahun kulalaui dengan bayang mu. Selalu dengan bayangan samar mu yang mengikuti. Apa kau tak lelah? Setiap waktu mengitari otak ku? Mengitari hidupku seperti Sang Surya?

Aku tak pernah lelah bila itu tentangmu. Aku tak pernah menaruh kalimat putus asa bila itu untuk dirimu. Aku tak akan pernah berhenti untuk memperjuangkan rasaku padamu

Adakah sedikit saja aku di hatimu?
Adakah selintas saja bayangku di benakmu?
Adahal secuil rasa di hatimu untuk ku?

Lalu?
Siapakah aku?
Pengemis cinta? Penebar rindu?
Itukah? Seperti itukah diriku dimata mu?

Tolong jawab semua pertanyaanku ini. Tolong jawab semua tanda tanya yang ku beri. Tolong biarkan aku merasa bahwa hadirku berarti. Tolong jangan buat aku ingin hilang dan lari.

Buat aku kembali merasakan cinta tulus darimu.
Buat aku merasa hanyalah aku yang mampu mengukir senyum dibibirmu.
Buat aku menjadi satu-satu nya wanita yang mampu memeluk hatimu.

Demi aku dan cintaku.
Demi kamu dan setulus cintaku.
Aku harap kisah ini tak berakhir. Aku harap kisah ini tak berhenti pada level ini. Aku harap suatu hari nanti, melewati waktu berdua denganmu telah menjadi hal yang wajar. Aku harap sosok tua ku lah yang selalu kau lihat.

I love you. I love you more than anything.
I love you more than star in the sky.
I love you more than beautiful rainbow.
I love you so much.

MKS.

Selasa, 10 September 2013

Surat Rindu

Diposting oleh Orange Rose di 18.38 0 komentar

Hai, selamat pagi Pangeran.

Sudah cukup lama sejak terakhir aku membahas tentangmu disini. Lama juga tak jumpa untuk menghapus rindu. Dan mengucap betapa berartinya kamu dihidupku.

Kembali ke awal surat,
Apa kabar? Pangeran yang sibuk mengukir masa depan? Jangan lupa untuk makan dan beristirahat yang cukup walau kesibukan selalu menjadi penghalang waktu tidurmu

Di hariku hanya tersisa bayangmu yang berkeliaran dalam otakku,
Tanpa sempat bertemu, kamu.
Yang hanya mampu terlukis melalu mimpi. Bayang. Angan.

Pangeran, aku tak tau bagaimana cara yang tepat dan pantas agar aku dapat berdiri dengan layak disisimu. Bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk waktu yang akan datang nanti pula.
Apa jalanan yang terjal masih menjadi pengganjal untuk meraihmu?
Apa jalanan yang lurus dan nyaman tak ada dalam jarak ini?
Lalu apa?
Mengapa?
Aku masih saja merasa tak mampu menggapai jemarimu. Masih tak dapat merangkulmu. Masih merasa bukan lah aku yang ada dihatimu?

Aku tak mau, kamu menjadi sebab dimana air mata jatuh.
Aku tak mau, kamu menjadi sebab dimana aku ingin menghapus jejak ku di dunia.
Aku tak ingin kamu menjadi sebab dari semua hal-hal yang tak kuinginkan.

Aku hanya ingin bahagia.
Disisimu. Bersamamu.

Aku hanya ingin mengukir kisah yang tak dapat terhapus oleh apapun. Bukan hanya coretan pensil di atas kertas. Aku ingin cerita yang panjang yang tak akan putus oleh zaman. Yang akan terus abadi. Kisahku yang ada dalam kisahmu. Yang memotong waktu diantara aku dan kamu. Yang menghadirkan tawa bukan tangis. Yang membawa peluk bukan caci. Yang abadi dan selamanya.

Bolehkah aku memasuki istanamu? Dan menjadikanmu satu-satu nya lelaki yang datang dengan kuda putih untuk menjemputku? Bolehkah, Pangeran?

Mungkin ini adalah hari yang panjang dalam jarak kita yang terlihat dekat namun ternyata jauh. Dalam memori yang menggetarkan seluruh hatiku untuk tetap berada dihatimu. Namun masih saja aku tak tau sesungguhnya isi hatimu.

Mungkin ini celoteh yang terlalu menjengkelkan untuk kau baca di sela kesibukanmu. Tapi aku mengharapkan balasan walau hanya satu kata atau sekilas senyum dari wajahmu. Aku mengharapkan di sela waktumu ada aku dalam kepalamu. Aku berharap.

Aku menulis pesan ini selama 3 hari. Dengan banyak editan dan revisi. Ah sudahlah.

Selamat malam Pangeran. Aku mencintaimu sepanjang waktuku.

Senin, 02 September 2013

Kamu

Diposting oleh Orange Rose di 01.34 0 komentar
                Aku masih terduduk di atas kasur. Sebuah bantal yang kutaruh di atas perut menemani dan menjadi saksi. Aku tetap terpaku pada layar ponsel. Pandanganku kacau oleh air mata yang tak kunjung berhenti menetes. Sebuah chat darimu datang beberapa jam yang lalu. Mengisyaratkan kesedihan dalam hatiku, kamu akan pergi.
                Aku tak tahu mengapa begitu sulit dan berat mencintaimu. Aku tak paham. Aku tak mengerti.  Apakah ini tanda bahwa aku tak pantas untukmu? Ataukah ini tanda aku dan kamu tak berhak menyatu? Lantas apa? Kesedihan dan air mataku, tawa dan tangisku, aku hanya ingin kamu tetap tinggal. Disisi. Disini. Untukku.
                Hai pangeran mimpi berdarah sagitarius. Hadirmu menyebabkanku menjadi gadis yang tamak. Yang tak pernah puas. Yang lupa akan masa lalu dan “siapakah aku”.
                Aku menjadi tamak akan hadirmu. Ego. Tak pernah puas hanya dengan pesan singkat atau chat sederhana darimu. Ego. Aku yang selalu memprioritaskan mu diatas segalanya, aku yang selalu menganggapmu sebagai masa depan, aku yang selalu berandai. Aku. Lalu kamu? Bagian misterius yang belum mampu kelabuhi.
                Kamu. Layaknya puzzel. Layaknya narkoba. Layaknya embun.
                Penuh misteri dan teka-teki. Sambung-menyambung menjadi rangkaian yang masih misteri. Tak tahu dan tak pernah tahu bila tak mencari. Usaha dan doa seperti mustahil. Kamu.
                Aku terjerat pada pengaruhmu. Zat adiktifku. Aku tergila-gila padamu hingga selalu membawa namamu kemanapun aku berada. Dalam sendiri ataupun tidak. Bahkan mimpi pun masih setia menjadi bayang-bayang. Kamu, ya tetap kamu.
                Datang kala matahari masih malu-malu untuk muncul dan menampakkan wujudnya. Kamu datang terlalu lama. Kamu datang sangat lama. Hingga aku lupa apa itu makna “lelah”. Aku lupa cara berkeluh kesah. Aku menanti datangmu setiap hari. Setiap jam. Setiap menit dan detik ku. Dilayar ponsel, di depan pintu rumah, diluar gerbang sekolah, di dalam mimpi. Dan masih menanti datangmu yang malu-malu. Kamu.



Im still dreaming and expecting the same. Its you. I beg still here. Please complete your promise. I beg...



 

Orange Rose :) Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review