Aku terbelalak. Menatapnya. Dalam hatiku hanyalah degup jantung yang terdengar. Langkahku semakin kuat, pasti.
Aku menyapanya. Pandanganku langsung terbatas oleh punggungnya yang menjulang tinggi. Ah 6 tahun yang lalu tinggi kita masih sama.
Kami bercakap ringan. Hanya hitungan menit. Lalu sapa perpisahan diiringi jabat tangan dan derap langkah kaki yang menjauh.
Sungguh, Tuhan ini adalah pertemuan singkat. Pertemuan yang mampu membuatku bersemu merah.