Hai! Selamat malam,
Kali ini aku
sedang mencoba menulis pesan untukmu. Bukan pesan SMS pastinya.
Tepatnya aku tak tau harus memulai dari mana. Salam atau
apa. Tapi aku ingin tau tentang dirimu terlebih dahulu. Well, apa kabarmu Pangeran? Musim liburan ini kamu tetap berkutat
dengan tugas dan segala macam gawean
mu ya? Semangat dan jangan lupa makan, aku nggak mau kamu sakit.
Kabarku? Aku baik-baik saja. Masih sehat. Masih tetap
cerewet seperti biasanya. Dan masih tetap memikirkanmu. Aku baru saja
menyelesaikan UAS Juni lalu. Melelahkan karena kamu tak pernah memberiku kabar,
sehari pun. Tapi sekarang sudah berbeda. Dan terimakasih telah memberikanku
kabar selalu, walau tak setiap waktu.
Sekarang aku sedang menduga-duga. Sedang dimana dan
sedang apa dirimu. Entah, banyak hal yang kulalui disetiap hariku, namun selalu
terlintas bayangmu yang diam-diam mengikutiku. Bayang-bayang yang selalu
menarikku untuk selalu menatapmu. Namun, aku tak pernah berpaling pergi
meninggalkan bayang-bayang mu itu. Lihat! seberapa benci dan sebalnya aku untuk
menunggu sesuatu, namun tidak untukmu. Aku selalu kuat dan sabar untuk menunggu
hadirmu, walau sepi dan menjenuhkan. Tetap kulakukan. Hebat bukan? Seharusnya kamu
bahagia, ada sosok yang dalam diam mau
menantimu walau dalam diam pula.
Pangeran, kamu
tahu? Ini memang kisah lama, tapi aku belum sempat menceritakannya padamu. Dulu,
beberapa minggu yang lalu. Aku bermimpi. Tentangmu.
Aku sedang berdiri dengan seorang temanku di
sisi kanan motor. Lalu mendengar berita, bahwa kamu telah tiada. Tangisku meledak!
Jariku dengan gilanya mengetikkan pesan di layar HP. Hingga sebuah SMS
mendarat. Dari mu.
Siang
itu aku sedang menceritakan kisah ini dengan temanku. Hingga HP ku bergetar
didalam laci meja kelas. Pesan dari mu. Pesan yang kutunggu. Kamu menyapaku
sama seperti dalam mimpi. Tiba-tiba tetes demi tetes air mata pun jatuh. Aku takut
kamu pergi.
Aku takut kamu
pergi, karena aku tak tahu lagi harus bagaimana untuk bernafas tanpa sosokmu. Sejujurnya,
aku tetap dapat hidup. Tapi ada yang hilang saat kamu pergi. Sosokmu dalam
hariku. Aku takut kehilangan itu. Karena bernafas tanpamu itu menyulitkanku.
Aku selalu mencoba
berpikir positif. Ya, mimpi hanyalah mimpi.
I hope the nightmare is just a dream and there will be real. I hope I still
have a lot of time with you. Everyday and everytime.
Selamat malam,
Pangeran. Ijinkan aku memelukmu saat mata terpejam.
Dan terimakasih
untuk segalanya.
Teruntuk Pangeran Mimpi
0 komentar:
Posting Komentar
you can leave coment :)