Minggu, 29 April 2012

The Last Camp

Diposting oleh Orange Rose di 00.37
Pramuka. Adalah salah satu kegiatan wajib di sekolahku ini. Sebenarnya dari SD, SMP, kegiatan kepanduan ini adalah kegiatan yang mutlak. Bedanya SD sama SMP aku ada di Muhammadiyah dan namanya HW sedang sekarang di negri namanya Pramuka. Sebenarnya intinya sama saja --"
Dan inti dari acara kepanduan itu tak lain adalah KEMAH.

Well, inilah kemah terkhirku di sekolah karena skg gue udah SMA jd inilah kemah terkhir gue.. Yang diberi nama MAHABHAKTI :)

Pukul enam lebih lima belas menit pagi, aku sudah berada di depan dua buah truk besar yang terdapat tulisan dengan kertas HVS ukuran A4 di bagian kaca depannya. “Barang-Barang Alibasyah” dan “Barang-Barang Ratnaningsih” begitu tulisan yang terpampang dikaca kedua truk itu, yang terparkir di tengah lapangan sekolahku.

Sebelum lebih jauh aku bercerita, sebenarnya ini adalah sebuah hal yang real terjadi padaku dan keluarga besar MANSA 014 pada tanggal 5-8 April 2012 kemarin. Puncak kegiatan dari Pramuka yang biasa disebut MAHABHAKTI, adalah acara kemah 4 hari 3 malam dan berlokasikan di Klaten.



Okey, back to my story..

Perjalanan menuju bumi perkemahan berlangsung cukup lama. Panas dari cucuran sinar matahari yang menyinari perjalananku membuat semangat yang pagi tadi berkobar menjadi sedikit padam. Apalagi truk yang aku naiki mengalami masalah, mengakibatkan truk sering berhenti saat kembali berjalan.
Tepat waktu sholat dhuhur tiba, truk yang aku naiki serta membawa rombongan siswi-siswi kelas XC dan XD tiba disebuah masjid kecil dilingkungan TNI AD dikawasan Klaten.

Makan siang dihari Kamis tanggal 5 April 2012 telah usai. Aku dengan 8 teman sekelompokku melanjutkan kembali acara MAHABHAKTI ini. Kami harus berjalan memutar hingga sampai di lokasi perkemahan. Dan sepanjang perjalanan terdapat beberapa pos-pos yang harus kami selesaikan karena kami mendapatkan tugas dari panitia atau penjaga pos tersebut.

Lelah. Panas. Lapar. Haus.
Rasa itu hadir saat aku telah sampai di lokasi perkemahan. Dan aku masih sibuk mencari, membawa barang-barang yang sebelumnya dikumpulkan dan dibawa panitia dengan truk. Beruntungnya, aku mendapatkan kapling di tempat yang cukup nyaman-dibawah pohon.
Hujan pun datang tanpa jeda dan tanpa tanda-tanda akan berhenti. Untungnya, tenda tempatku dan kelompokku telah berdiri dan mampu menjadi tempat berteduh yang cukup nyaman.

Malam ini adalah acara utamanya. PTA atau Penerimaaan Tamu Ambalan. Acara puncak, dimana kami mendapat omelan dari senior selama berjam-jam lamanya ditengah malam (pula). Dan malam ini pula, ending dari kepergian HP yang diam-diam kubawa (sebenarnya Ayahku yang memasukkannya dalam tas).
Badge Ratnaningsih telah berada di tangan. Saatnya untuk terlelap dan membawa pergi seluruh emosi dan kemarahan yang ada..

Udara dingin yang menusuk kulit terasa hingga membuatku menggigil karenanya. Kurapatkan jaket yang kukenakan. Namun tak mampu mengusir hawa dingin pukul 3 dini hari. Sebuah selimut berukuran sedang berwarna cokelat yang telah kusiapkan untuk keadaan yang seperti ini, segera kulebarkan dan kubalut tubuhku dengannya. Hangat dan nyaman. Membawaku kembali terlelap dalam mimpi.

Suasana pagi mulai terasa. Hangatnya mentari yang menyinari pagi mulai membangunkanku dari mimpi semalam. Dengan segera, ku lipat selimut yang sedari pagi tadi membalutku dan melepas jaket yang kukenakan. Setelah kurapikan kembali ke dalam tas, kulangkahkan kaki keluar tenda. Tersenyum dan menghirup harumnya udara pagi yang terasa berbeda dengan udara pagi dirumah.

Teman-teman sekelompokku telah sadar dari mimpi mereka dan mempersiapkan diri untuk berbagai kegiatan dihari ini. Beberapa anak ada yang sudah pergi untuk mandi, mengambil air untuk masak dan cuci piring, dan tentunya ada yang masih sibuk mempersiapkan sarapan.
Panitia kemah atau disebut juga sangker (sangga kerja) memberi komando melalui sekretariatan. Dan waktu untuk request dan salam-salam pun tiba.

Ini adalah bagian yang paling menyenangkan untukku. Aku mendapatkan sebuah salam. Specially its from my boy. Hahaha... >_<
Dia memberiku salam menggunakan nama samaran “Mister Burger”
Aku membalas salamnya (tentu saja) dengan menggunakan nama samaran pula, tapi sayangnya dia nggak dengar -___-

Kegiatan yang paling aku sukai saat kemah kemarin adalah saat dimana aku harus pergi ke kamar mandi untuk mengambil air. You know why?
Karena aku dapat melewati tenda tempat dia tidur, duduk, nongkrong, dan menghabiskan waktu menunggu perintah atau kegiatan kemah selanjutnya. Dan ini kali pertama, setelah malam PTA aku menyapanya (karena sama-sama melanggar peraturan tentang seragam-celananya model pensil dan rokku dipendekkan dimalam PTA).
Dia kembali dari kamar mandi, dengan fresh karena habis mandi. Kami bertatap muka, saling senyum. Aku sempat bertanya padanya, apakah dia dengar aku memberikan salam untuknya. Dan dia menjawab tidak! It’s okey!
Sambil membawa ember yang penuh dengan air untuk cuci-cuci alat masak, aku berusaha membawanya walau berat (sangat). Dia melihatku. Keluar dari tenda dan membantuku membawanya hingga perbatasan tenda cewek dan cowok. Senangnyaaaaaaaa ^_^

Hari kedua ini berbagai kegiatan kami lakukan. Lomba-lomba. Lomba masak salah satunya.
Aku hanya melihat ending dari masakan yang telah jadi. Karena sebelumnya aku tengah melakukan lomba yang lain. Lomba masak kali ini bertemakan “buah”. Dengan bahan-bahan yang sederhana, kami membuat, semua buah yang kami punya dipotong kecil-kecil dan diberi susu kental manis diatasnya, juga saus dari susu kental manis dan strawberry, dan yang paling menarik adalah buah pisang yang dibuntel dengan telur lalu digoreng.
Sayangnya, kami tidak menang. Namun kami tetap menikmati acara ini dengan penuh tawa dan canda bersama :D

Hari ketiga, adalah hari dimana aku sering sekali bertemu dengan dia ^^
Saat mau ke kamar mandi, saat sholat, saat menikmati perjalanan tadabur alam-pun kami sering bertemu.

Kondisi badan yang mulai tidak fit. Membuat semangat dia menurun. Dia menjadi malas untuk berbicara, dan menjadi jarang untuk menyapaku. Sediiiih -____-
Ini adalah kemah pertama dalam 16 tahun hidupku, yang mendirikan tenda tanpa bantuan dari orang tuaku. Dan hari ketiga itu, aku dijenguk oleh ibu, bapak, dan kakak perempuanku. Mereka membawakanku pakaian dan beberapa minuman serta makanan. Hanya sebentar, mereka lalu kembali pulang :’(

Malam api unggun. Ini juga adalah api unggun kedua yang aku alami. Saat aku mengikuti jambore beberapa tahun lalu (saat SD) dan saat SMA ini.
Sebelum final FKR (Festival Kesenian Rakyat) dimulai, adalah lomba fashionshow. Aku yang ditunjuk untuk mewakili lomba ini, segera bersiap diri. Dengan waktu yang sempit dalam kegelapan malam aku mempersiapkan diri bersama ketiga teman satu kelompokku.
Fashionshow yang bertemakan pengantin ini, aku dan temanku yang sering dipanggil “Simbah” mengenakan pakaian pengantin ala Arab. Dan cukup mendapatkan perhatian dari teman-teman dan panitia serta alumni :D
Tak disangka, my boy juga melihatku. Padahal sedari upacara pembukaan malam api unggun, dia terlihat lesu. Dan aku kira, dia tak memperhatikan acara fashionshow ini. Apalagi aku yang mengenakan cadar (sebenarnya jilbab paris) pasti tak terlalu terlihat kalau ini ‘aku’. Tapi ternyata dia melihatku ^_^

Final FKR pun selesai dan selesailah acara MAHABHAKTI ini. Tommorow its time to go back to home :D

Segarnyaaaaaa...
Sehabis membereskan barang-barang, aku ke kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi. Aku kembali tersenyum saat melewati tendanya.
“Kemarin lihat aku?” tanyaku saat kami bertemu. “Iya” jawabnya singkat. “Fashionshow?” tanyaku lagi. Dia mengangguk. “Tapi, saat FKR aku nggak lihat kamu” lanjutku. “Aku sakit, muntah, terus tidur di kesehatan” jawabnya yang tentunya membuatku kaget :’(

Dan esoknya adalah hari yang terindah karena sudah bebas dari segala macam kegiatan-kegiatan kepanduan itu :)

0 komentar:

Posting Komentar

you can leave coment :)

 

Orange Rose :) Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review