Aku masih disini. Melihat dengan
tatapan yang datar. Aku berusaha untuk acuh. Namun susah. Berat.
Dan sekarang aku sedang berusaha,
membendung air, agar tak jatuh, tak tumpah dan menetes. Karena aku takut,
kebahagiaan akan hilang jika air ini tumpah.
Setahun.. ah bukan! Dua tahun lebih
kita saling kenal. Satu sama lain. Kamu mengerti aku, begitu pula aku berusaha
mengerti dirimu. Saling mengomentari kekurangan masing-masing, lalu tertawa dan
merasa itu aneh. Dan entah mengapa mata kita tak bisa berhenti saling tatap dan
masih terus tersenyum.
Tapi kini, semua senyum itu terasa
seperti mimpi. Seperti tak pernah di alami. Melihat kamu tersenyum yang hanya
untukku, kini hilang tanpa bekas dan memori.
Seperti kotak musik usang yang sudah
tak pernah lagi dapat terbuka, kehilangan kuncinya. Dan seperti sebuah
persahabatan yang rusak, karena tak tahu bagaimana cara memulai kata maaf.
Rindu. Kangen. Itu aja yang ingin aku
sampaikan. Hanya kata-kata itu.
Karena mungkin disana, kalian udah
lupa. Akan kenangan itu. Kenangan yang hingga detik ini susah untuk aku
hapuskan. Tapi bagaimana dengan kalian?
Terkadang aku sulit mengerti maksud
dan rencana Allah.
Aku masih tak mengerti hingga detik
ini, mengapa Allah memisahkan kita? Menghacurkan persatuan yang kita bentuk.
Mengapa?
Mengapa hanya aku yang dijauhkan oleh
Allah dari kalian? Mengapa hanya aku yang dibiarkan menangis hingga tak tahu
harus berucap apa lagi.
Seandainya waktu bisa diputar.
Diulang. Aku akan mencoba memperbaiki satu demi satu serpihan yang hilang dalam
memoriku. Memperbaiki kesalahanku. Dan mengingat tawa kalian lagi. Hingga itu
bisa membuatku berhenti menangis. Berhenti rindu dan kangen kalian.
Karena bagaimana pun, aku susah,
sulit, menghapus kalian dari memori dan pikiranku. Melupakan kenangan yang udah
kita bentuk gitu aja. Aku nggak bisa.
Mungkin saat itu, aku memang membenci
kalian. Tapi ingatlah pula, kalian juga merasakan hal yang sama denganku saat itu.
Hingga kalian pergi menjauh, tanpa
meninggalkan bekas-bekas pernyataan untukku. Hingga aku bingung. Harus lari
kemana? Berjalan kearah mana?
Karena kalian tak ada disini.
Membuatku lupa bagaimana cara berjalan. Cara mencari arah. Kalianlah sebab aku
berjalan dan kalianlah arah jalanku.
0 komentar:
Posting Komentar
you can leave coment :)