Kamis, 05 Desember 2013

Setia

Diposting oleh Orange Rose di 08.41
"Masih setia berdiri disana?" tanyaku. Ia menatapku sesingkat detik beralih ke detik. Lalu kembali sibuk pada hal itu.
"Hentikan!" pekik ku. Ia hanya menghela nafas. Terasa berat. Punggung yang kutatap itu bergetar. Dia menangis.
Kali ini aku memilih diam. Dan ia juga terdiam. Sibuk menanti pada setia.

Aku masih menatapnya.
Masih menatapnya.
Selama hari beralih menjadi tahun.
Dan masih menatapnya tanpa bicara.
.....
"Hei," ucapnya. Menatapku.
"Sudah lelah dengan setia?"
Mengangguk. Ia mengangguk.
Tubuhnya, wajahnya, memperlihatkan luka dihatinya.
Aku memeluknya. Ternyata peluk ku tak berarti baginya.
Aku bukanlah pria yang ia cari, ia tunggu, dan ia tangisi
Aku hanyalah penopang bagi hatinya yang lupa cara berdiri
Aku sosok yang selalu luput dari penglihatannya
Karena itu aku. Aku masih tetap setia
Setia pada gadis yang setia pada pria lainnya
Lelah yang terucap itu adalah imitasi belaka
Tangis yang menetes sebagai simbol kecewa
Karena penantian,
Karena bersikukuh,
Karena itu adalah kamu,
Dan aku masih setia.

0 komentar:

Posting Komentar

you can leave coment :)

 

Orange Rose :) Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review