Entah ya, hanya perasaanku atau memang ini kenyataan.
Aku selalu percaya, sedikitnya. Percaya akan mimpi yang ada
kala mataku terpejam.
Tapi, saat mataku terbuka, semua buyar! Hilang! Lenyap!
Kebahagi
aan! Semuanya hilang sudah.
aan! Semuanya hilang sudah.
Aku ingin menangis. Ah bukan. Aku memang sudah menangis.
Saat aku tahu kamu telah pergi. meninggalkan ku dan sejuta
mimpi.
Bodohnya aku, aku masih menatapmu. Masih menunggumu. Dan kamu?
Terus berjalan pergi tanpa menoleh padaku.
Aku menangis. Apa kau tahu? Saat ini hatiku terluka, apa kau
paham?
Lalu, siapa yang harus memberi obat pada sakitnya hatiku? Pada
perihnya perasaanku? Pada panasnya air mataku?
Aku lagi?
Hebat!
Selalu aku yang mengikuti alurmu, dan selalu aku yang
kembali terluka.
Apa benar? Dari beberapa wanita disekitarmu, kamu
memposisikanku di nomor yang kesekian?
Sedang aku, selalu menempatkanmu di nomor pertama.
Jadi, setelah kau pergi, aku terluka. Tapi kamu baik-baik
saja.
Bodohnya aku!
0 komentar:
Posting Komentar
you can leave coment :)